🌜 Aturan Yang Melatarbelakangi Perilaku Bangsa

MenurutLeventhal (dalam Ogden, 2007) terdapat beberapa faktor-faktor yang dapat memprediksikan perilaku sehat meliputi : - Faktor sosial, meliputi norma-norma sosial. Norma sosial bersifat mengikat, setiap norma yang terdapat dalam suatu masyarakat merupakan nilai-nilai sosial, yang harus ditaati dan dipatuhi oleh masyarakat setempat.
Mempertentangan Pancasila dengan agama merupakan usaha sia-sia, sebab kita tahu, dalam pasal atau sila-silanya, justru sejalan alias tidak ada satu pun yang bertentangan. Itulah sebabnya, mustahil Kepala BPIP, Prof. Yudian Wahyudi tidak memahami fakta ini, sehingga pernyataan yang memicu kontroversial, “musuh terbesar Pancasila adalah agama”, merupakan plintiran media yang kemudian dijadikan alat oleh kelompok tertentu untuk menjatuhkan martabat, lembaga, dan sebagaimana terlihat dalam video lengkapnya, Prof. Yudian Wahyudi sejak awal membangun argumen bahwa terdapat sebagian kelompok kecil yang berusaha hendak mencongkel Pancasila sebagai ideologi negara dan akan diganti oleh ideologi agama. Inilah maksud yang sebenarnya. Bahwa musuh terbesar Pancasila yang dimaksud adalah kelompok kecil yang terang-terangan menolak Pancasila itu, menganggapnya thagut. Kelompok inilah yang justru mempertentangankan Pancasila dengan agama. Prof. Yudian Wahyudi menyebutkan sebagai kelompok minoritas yang mengklaim dirinya sebagai mayoritas umat luhur PancasilaKalau kita cermati dengan seksama, Pancasila, sesungguhnya tidak hanya digali dari rahim agama, tetapi juga dari nilai-nilai luhur budaya Indonesia. Dari mana sumbernya? Hal tersebut bisa dilacak, sebelum tumbuh kerajaan besar di Nusantara, seperti kerajaan Sriwijaya di Sumatera abad 7-12 dan Majapahir di Jawa Timur abad 12-16, kehidupan masyarakat Nusantara telah menunjukkan ciri-ciri, sikap, dan perilaku yang mencerminkan penjiwaan atas sila-sila Pancasila. Seperti kepercayaan kepada kekuatan gaib, toleransi, tolong menolong/gotong royong, bermusyawarah, rukun dan damai, gemah ripah loh jinawi tata tentrem kerta raharja masyarakat adil dan makmur berdasarkan Pancasila.Baca Juga KH Wahid Hasyim, Agama dan PancasilaIstilah “Pancasila” juga digunakan sebagai acuan moral/etika dalam kehidupan sehari-hari, seperti terungkap dalam karya-karya pujangga; Empu Prapanca tentang Negara Kertagama dan Empu Tantular dalam bukunya buku Sutasomaterdapat istilah Pancasila Krama, yang mempunyai arti lima dasar tingkah laku atau perintah kesusilaan yang lima, meliputi 1 tidak boleh melakukan kekerasan ahimsa; 2 tidak boleh mencuri asteya; 3 tidak boleh berjiwa dengki indriya nigraha; 4 tidak boleh berbohong amrsawada; 5 tidak boleh mabuk minum-minuman keras dama.Dalam buku Sutasoma,terdapat pula semboyan Bhineka Tunggal Ika Tan Hana Dharma Mangrua, meskipun agama berbeda bentuk/sifatnya, namun pada hakikatnya satu, yang kemudian menjadi “motto” lambang negara kita, Bhineka Tunggal harfiah, Pancasila dapat dijabarkan ke dalam dua kata, yaitu “Panca” yang berarti lima, dan “Sila” yang berarti dasar; maka disebutlah “lima dasar”. Istilah “Sila” juga diartikan sebagai aturan yang melatarbelakangi perilaku seseorang/bangsa, perbuatan yang menurut adab sopan santun, akhlak dan itu, pada akhirnya, istilah Pancasila diangkat oleh Bung Karno dalam pidatonya tanggal 1 Juni 1945 di muka sidang BPUPKI Badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia sebagai bahan dalam merumuskan dasar negara Indonesia merdeka, sehingga sering timbul anggapan bahwa tanggal 1 Juni sebagai sebagai lahirnya disebut sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia, karena nilai-nilai yang terkandung dalam sila-silanya menjadi bagian yang tidak terpisahkan dari kehidupan bangsa Indonesia. Pancasila dipergunakan sebagai petunjuk hidup sehari-hari, dan dalam pelaksanaannya tidak boleh bertentangan dengan norma-norma kehidupan, baik agama, kesusilaan sopan santun maupun norma hukum yang Pancasila sebagai pandangan hidup, bukan berarti ia layaknya agama. Ini adalah salah paham akut. Sebab muncul anggapan bagi sebagian kalangan, alasan penolakan Pancasila dipersepsikan menyerupai agama. Pancasila dan agama merupakan entitas berbeda, tetapi memiliki banyak kesamaan nilai, yang keduanya bisa menyatu, simbiosis-mutualistis. Hal itu sejatinya menyadarkan semua pihak, bahwa pilihan Pancasila sebagai dasar dan ideologi bangsa merupakan pilihan yang tepat dan ideal. Tujuanumum dari pendidikan kewarganegaraan pada dasarnya adalah bagaimana membuat warga negara yang baik mampu mendukung bangsa. Selain itu, program Pendidikan Kewarganegaraan dirancang sesuai dengan pemikiran akademis bahwa PKn nama harus mengandung nilai-nilai dasar sebagai prasyarat kehidupan di sepanjang dicitacitakan yang (seharusnya besar). Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas. Menjaga keutuhan NKRI adalah suatu kewajiban kita sebagai warga negara Indonesia entah itu masyarakat biasa atau para pejabat yang memiliki wewenang dalam sistem pemerintahan. Bagaimana cara kita sebagai warga negara ikut andil dalam hal tersebut adalah dengan menanamkan sifat nasionalisme yang kuat pada diri kita. Mengamalkan nilai-nilai dari Pancasila yang merupakan Ideologi negara kita adalah salah satu cara agar bisa tertanam sifat nasionalisme yang etimologis, pengertian Pancasila berasal dari bahasa Sansekerta yang terdiri dari dua kata, Panca dan Sila. Panca berarti lima dan Sila berarti dasar. Sila juga diartikan sebagai aturan yang melatarbelakangi perilaku seseorang atau bangsa; kelakuan atau perbuatan yang menurut adab sopan santun; akhlak dan moral. Secara terminologi pengertian Pancasila dapat diartikan sebagai lima prinsip dasar negara. Pasca kemerdekaan RI pada 17 Agustus 1945, keesokan harinya PPKI mengadakan sidang sebagai sarana untuk melengkapi alat-alat kelengkapan negara yang telah merdeka. Dalam sidang tersebut telah berhasil mengesahkan UUD negara Republik Indonesia, yang selanjutnya dikenal dengan nama UUD dihubungkan dengan upaya dalam menjaga Keutuhan NKRI Pancasila sangatlah besar perannya, karena kedudukan Pancasila itu sendiri yang merupakan sebuah ideologi dari bangsa Indonesia. Peranan Pancasila sendiri dalam hal mempertahankan Keutuhan NKRI dapat dilihat dari fungsinya sebagai ideologi negara yang artinya dengan mengamalkan dan menjaga nilai Pancasila itu sendiri sudah merupakan suatu langkah dalam mempertahankan NKRI. Mengamalkan sila ke lima yang berbunyi "Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia" misalnya. Kita bisa mengamalkan sila ini dengan memperbaiki sistem keadilan yang belum merata di Indonesia, yang mana hal tersebut seperti sebilah pedang bermata dua dengan sisi tajam diarahkan kepada mayoritas masyarakat dengan ekonomi lemah dan sisi tumpul kepada para pejabat-pejabat dengan ekonomi yang kuat. Dengan diperbaikinya sistem peradilan ini akan menciptakan kehidupan bermasyarakat yang tentram dan tercipta kehidupan yang setara diantara masyarakat. Terciptanya hal tersebut akan mengurangi rasa ketidakadilan pada diri masyarakat dan akan tertanam rasa cinta yand mendalam pada negara tercinta sehingga Keutuhan NKRI akan terjamin hingga nanti. Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Jikahal ini terus berlanjut maka akan berdampak buruk bagi generasi muda dimasa mendatang. Generasi muda nanti akan menjadi generasi yang tidak bisa berbicara bahasa Indonesia yang baik dan benar. Hal inilah yang melatarbelakangi saya untuk membuat karya tulis ilmiah tentang pengaruh bahasa gaul terhadap perilaku remaja.
Pengertian PancasilaPengertian Pancasila Menurut Para AhliPancasila Menurut Ir. SoekarnoPancasila Menurut Muhammad YaminPancasila Menurut NotonegoroPancasila Menurut Ruslan Abdul GhaniPancasila Menurut Prof. Dr. Nurcholish MajdidKedudukan Dan Fungsi PancasilaPengertian Pancasila Sebagai Dasar NegaraPancasila sebagai jiwa bangsa IndonesiaPancasila sebagai kepribadian bangsa IndonesiaPancasila sebagai pandangan hidup bangsa IndonesiaPancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum bagi negara Republik IndonesiaPancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia pada waktu mendirikan negaraPancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa indonesiaMakna PancasilaBintangRantaiPohon BeringinKepala BantengPadi dan KapasTujuan Pancasila – Pancasila adalah segalanya bagi bangsa Indonesia, karna pancasila merupakan ideologi bangsa dan dasar negara indonesia. Oleh karna itu seluruh hukum yang ada di Indonesia ini bersumber dari Pancasila. Pancasila adalah falsafat dan dasar negara Indonesia, yang terdiri dari 5 Sila, yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa Kemanusiaan yang adil dan beradab Persatuan Indonesia Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan perwakilan Keadilan sosial bagi selurah rakyat Indonesia. Garuda Pancasila Burung Garuda Terdiri Dari 17 Jumlah Bulu 8 bulu di ekor 19 bulu di pangkal ekor 45 bulu di leher Dan itu semua adalah waktu kemerdekaan Indonesia diproklamasikan yaitu pada tanggal 17-8-1945. Didalam Lambang Negara itu Juga Ada Gulungan dengan Tulisan “Bhineka Tunggal Ika” Artinya “Berbeda-beda, tetapi satu juga” Kesatuan dalam Keberagaman walaupun berbeda-beda tetapi tetap satu. Secara etimologis, Kata Pancasila ini dari bahasa Sansekerta yang terbentuk dari 2 kata, Panca 5 dan Sila dasar. Sila ini juga diartikan sebagai aturan yang melatarbelakangi perilaku seseorang maupun perilaku bangsa; kelakuan atau perbuatan yang menurut adab sopan santun; akhlak dan moral. Secara terminologi pengertian Pancasila ini bisa diartikan sebagai lima prinsip dasar negara. Pengertian Pancasila Menurut Para Ahli Untuk dapat mengerti lebih lagi mengenai Pancasila ini, maka kita dapat merujuk pada pendapat para ahli, diantaranya Pancasila Menurut Ir. Soekarno Pancasila Menurut Muhammad Yamin Pancasila Menurut Notonegoro Pancasila Menurut Ruslan Abdul Ghani Pancasila Menurut Prof. Dr. Nurcholish Majdid Kedudukan Dan Fungsi Pancasila Adapun kedudukan dan Fungsi Pancasila, diantaranya Pengertian Pancasila Sebagai Dasar Negara Pengertian Pancasila adalah sebagai dasar negara sering juga disebut dengan dasar falsafah negara dasar filsafat negara atau philosophische grondslag dari negara, ideologi negara staatsidee. didalam hal tersebut Pancasila juga dipergunakan sebagai dasar untuk dapat mengatur pemerintahan negara. Dengan kata lain adalah, Pancasila digunakan sebagai dasar untuk mengatur seluruh penyelenggaraan dalam negara. Pancasila sebagai jiwa bangsa Indonesia Sebagai nilai-nilai kehidupan bermasyarakat dengan melalui penjabaran instrumental sebagai acuan hidup yang merupakan cita-cita yang ingin dicapai dan juga sesuai dengan napas jiwa bangsa Indonesia karena Pancasila lahir bersama dengan lahirnya bangsa Indonesia. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia Merupakan bentuk peran di dalam menunjukan adanya kepribadian bangsa Indonesia yang dapat di bedakan dengan bangsa lain, yakni sikap mental, tingkah laku, serta amal perbuatan bangsa Indonesia. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia Merupakan kristalisasi pengalaman hidup dalam sejarah bangsa Indonesia yang sudah membentuk sikap, watak, perilaku, tata nilai norma, serta juga etika yang kemudian melahirkan pandangan hidup. Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum bagi negara Republik Indonesia Sebagai segala sumber hukum di negara Indonesia, karna segala kehidupan negara Indonesia itu berdasarkan Pancasila, juga harus berlandaskan hukum. Seluruh tindakan kekuasaan di dalam masyarakat itu harus berlandaskan hukum. Pancasila sebagai perjanjian luhur bangsa Indonesia pada waktu mendirikan negara Karena pada waktu mendirikan negara Pancasila inilah perjanjian luhur yang disepakati oleh para pendiri negara untuk dilaksanakan, pelihara, serta dilestarikan. Pancasila sebagai cita-cita dan tujuan bangsa indonesia Di dalam Pancasila itu mengandung cita-cita serta tujuan negara Indonesia yang menjadikan Pancasila sebagai patokan dan juga landasan pemersatu bangsa. Makna Pancasila Tiap – tiap sila itu memiliki lambang yang ada di Burung Garuda Burung Garuda adalah Lambang Negara Republik Indonesia. Dan pancasila yang ada di Burung Garuda memiliki simbol Bintang Maknanya Cahaya, yang dipancarkan oleh Tuhan Yang Maha Esa kepada umat manusia. Background hitam pada lambang bintang emas itu menggambarkan suatu warna alam, berkah dari Tuhan yang menjadi sumber segalanya yang ada dimuka bumi ini. Rantai Jumlah Rantai 17 dan tidak terputus, bermakna generesi turun temerun, selalu berkaitan dan saling membutuhkan satu sama lain. Pohon Beringin Bermakna Tempat Berteduh atau Berlindung, Seluruh Rakyat Indonesia berlindung dan bertenduh dalam naungan Negara. Kepala Banteng Bermakna Tenaga Rakyat Selain itu Kepala banteng ini juga mewakili Hewan Sosial Yang Berkelompok/Berkumpul, Dalam hal ini Sila ke 4 menjadi pedoman dan saling bahu membahu serta berdiskusi Musyawarah dalam menyelesaikan segala masalah dan persoalan. Padi dan Kapas Kemakmuran dan Kesejahteraan, dalam hal ini Negara Indonesia memiliki kewajiban untuk memakmurkan dan mesejahterakan rakyat indonesia. Tujuan Pancasila Tujuan dari Pancasila ialah sebagai berikut Menghendaki bangsa yang religius yang taat kepada Tuhan. Menjadi bangsa yang menghargai Hak Asasi Manusia Ham. Menghendaki menjadi bangsa yang nasionalis yang mencintai tanah air Indonesia. Menghendaki bangsa yang demokratis. Menjadi bangsa yang adil secara sosial ekonomi. Fungsi Pancasila Pandangan Hidup Bangsa Indonesia. Pancasila Sebagai Jiwa Bangsa Indonesia. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia. Perjanjian Luhur. Sumber dari segala sumber tertib hukum. Cita- cita dan tujuan yang akan dicapai bangsa Indonesia. Pancasila sebagai falsafah hidup yang mempersatukan Bangsa Indonesia. Pancasila sebagai ideologi Bangsa Indonesia. Demikianlah penjelasan tentang Pengertian Pancasila, Fungsi dan Kedudukan, Makna dan Tujuan. kami berharap apa yang diuraikan dapat bermanfaat untuk anda. Terima kasih Related postsCara Mencari Ide Konten YouTube yang Banyak PenontonTips Cara Membuat Instagram Reels Agar Menjangkau Lebih Banyak OrangTips dan Ide Bisnis Online Untuk PemulaCara Menghasilkan Uang Dengan Menonton VideoCara Memilih Niche Blog yang Bagus untuk AdsenseYouTube SEO Tips Cara Ampuh Menaikkan Ranking hingga Viewer Video
Perilakukekerasan terhadap anak dalam perspektif perilaku menyimpang dianggap sebagai perilaku yang menyimpang dari aturan-aturan atau pranata sosial yang berlaku dalam sistem sosial. Pranata sosial berperan sebagai penegak keteraturan dan keseimbangan sistem sosial dengan cara membatasi sikap tindakan anggota masyarakat sebagai pedoman
Ilustrasi Pancasila. ©2016 Dalam Pancasila, terkandung berbagai makna yang perlu dipahami setiap warga negara Indonesia. Hal ini agar warga negara dapat lebih mencintai dan mengamalkan nilai-nilai Pancasila secara menyeluruh dan merata. Pancasila sebagai dasar negara dan bangsa adalah merupakan nilai-nilai yang sistematis, fundamental dan menyeluruh. Oleh sebab itu, maka sila-sila Pancasila merupakan kesatuan yang bulat dan utuh, hierarkhis dan sistematis. Sehingga kelima sila dari pancasila tersebut bukan terpisah-pisah dan makna sendiri-sendiri, melainkan memiliki esensi serta makna yang utuh pula. Dalam konteks yang demikianlah pengertian sila-sila Pancasila merupakan suatu sistem filsafat. Makna pancasila sebagai filsafat bangsa dan negara RI mengandung arti bahwa dalam setiap aspek kehidupan, kemasyarakatan, kebangsaan, dan kenegaraan harus berdasarkan nilai-nilai Ketuhanan, Kemanusiaan, Persatuan, Kerakyatan dan Keadilan. Berikut penjelasan mengenai makna Pancasila beserta nilai-nilainya yang patut Anda ketahui sebagai bagian dari warga negara Indonesia, mengutip dari Buku Pendidikan Pancasila Untuk Perguruan Tinggi olehDrs. H. M. Alwi Kaderi, dari 4 halaman Sejarah Pancasila Dilihat secara harfiah Etimologis “Pancasila” berasal dari bahasa Sansekerta dari India bahasa kasta Brahmana, yang dapat dijabarkan dalam dua kata, yaitu Panca yang berarti lima, dan Sila yang berarti dasar. Sehingga Pancasila berarti lima dasar, yaitu lima Dasar Negara Republik Indonesia. Istilah “sila” juga bisa berarti sebagai aturan yang melatarbelakangi perilaku seseorang atau bangsa; kelakuan atau perbuatan yang menurut adab sopan santun; akhlak dan moral. Istilah Pancasila menurut Prof. Darji Darmodiharjo, SH telah dikenal sejak zaman kerajaan Mojopahit pada abad XIV, yaitu terdapat dalam buku Negarakertagama Karangan Empu Prapanca, dan buku Sutasoma karangan Empu Tantular. Selain itu, dalam kitab Sutasoma juga terdapat semboyan “Bhinneka Tunggal Eka Tan hana dharma mangrua” yang mengandung arti meskipun agama itu kelihatannya berbeda bentuk atau sifatnya, namun pada hakikatnya satu juga, Yang kemudian menjadi moto negara kita, yakni “ Bhinneka Tunggal Ika “ yang mengandung pengertian berbeda-beda tapi tetap satu. Setelah tenggelam dalam proses penjajahan yang berkepanjangan, selanjutnya istilah Pancasila tersebut diangkat lagi kepermukaan oleh Bung Karno, yaitu dalam uraian pidatonya pada tanggal 1 Juni 1945 di muka sidang badan Penyelidik Usaha-usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia BPUPKI dalam merumuskan Dasar Negara Indonesia Merdeka, sehingga sering timbul anggapan bahwa tanggal 1 Juni 1945 dipandang sebagai lahirnya Pancasila. Pada hal yang lebih tepat bahwa pada tanggal tersebut adalah hari lahirnya istilah Pancasila sebagai nama dasar Negara Indonesia. Dan Dasar Negara kita yang kita kenal dengan nama Pancasila diterima dan disahkan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia PPKI adalah pada tanggal 18 Agustus 1945, bersamaan dengan disahkannya Pembukaan UUD 1945 dan Batang Tubuh UUD 1945. 3 dari 4 halaman Makna Pancasila Terdapat berbagai makna yang terkandung dalam Pancasila. Sebagai warga negara yang baik, sudah sepantasnya untuk memahami dengan benar apa makna Pancasila tersebut. Adapun makna Pancasila yang dimaksud adalah sebagai berikut 1. Sila Ketuhanan Yang Maha Esa Makna Pancasila yang pertama adalah bahwa bangsa Indonesia percaya dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa. Karena Tuhan adalah pencipta alam semesta beserta segala isinya baik benda mati maupun benda hidup. 2. Sila Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab Makna Pancasila yang kedua adalah bahwa bangsa Indonesia merupakan manusia yang memiliki martabat yang tinggi. Sehingga keputusan yang di ambil harus berdasarkan norma yang obyektif. 3. Sila Persatuan Indonesia Makna Pancasila yang ketiga adalah bersatunya bangsa yang mendiami wilayah Indonesia. Persatuan merupakan wujud paham kebangsaan negara Indonesia. 4. Sila Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan Dalam Permusyawaratan Perwakilan Makna pancasila yang ke empat ini dijabarkan sebagai berikut; Kerakyatan berarti sekelompok orang mendiami wilayah Indonesia  Kerakyatan berarti juga kekuasaan tertinggi ada ditangan rakyat. Hikmat Kebijaksanaan berarti sikap yang dilandasi dengan penggunaan akal pikiran yang sehat selalu mempertimbangkan persatuan dan kesatuan. Permusyawaratan berarti tata cara yang khas Indonesia untuk merumuskan dan memutuskan suatu hal berdasarkan kehendak rakyat sehingga tercapai keputusan berdasarkan mufakat. Perwakilan berarti suatu tata cara untuk mengusahakan ikut sertanya rakyat mengambil bagian urusan bernegara melalui badan-badan perwakilan seperti MPR, DPR, DPD, DPRD. 5. Sila Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia Makna Pancasila keadilan sosial berarti keadilan yang berlaku dalam masyarakat disegala bidang kehidupan dan lapisan masyarakat seperti halnya dalam politik, hukum, ekonomi, pendidikan, kesehatan, dan sosial – budaya Seluruh rakyat Indonesia berarti setiap orang yang menjadi rakyat Indonesia baik yang berdiam di wilayah Indonesia maupun yang berdiam diluar wilayah Indonesia Cita-cita bangsa Indonesia ialah pencapaian masyarakat adil dan makmur. 4 dari 4 halaman Pengertian Nilai Pancasila Pengertian nilai-nilai Pancasila bersifat subyektif. Maksudnya bahwa penilaian terhadap nilai-nilai Pancasila itu terlekat kepada bangsa Indonesia sendiri, dengan pengertian sebagai berikut Bahwa nilai-nilai pancasila timbul dari bangsa Indonesia, sehingga bangsa Indonesia sebagai kausa materialis. Nilai-nilai tersebut sebagai hasil pemikiran, pemikiran kritis, serta hasil refleksi filosofis bangsa Indonesia. Bahwa nilai-nilai pancasila merupakan filsafat pandangan hidup bangsa Indonesia sehingga merupakan jati diri bangsa, yang diyakini sebagi nilai atas kebenaran, kebaikan, keadilan, dan kebijaksanaan, dalam hidup bermasyarakat, berbangsa dan bernegara. Bahwa dalam nilai-nilai Pancasila terkandung tujuh nilai-nilai kerohanian, yaitu Nilai Kebenaran, Nilai Keadilan, Nilai Kebaikan, Nilai Kebijaksanaan, Nilai Etika, Nilai Estetis, dan Nilai Religius. Yang menifestasinya sesuai dengan budi nurani bangsa Indonesia karena bersumber pada kepribadian bangsa. Dardji Darmodihardjo, 1996. Di samping itu, nilai-nilai pancasila juga merupakan das sollen atau cita-cita tentang kebaikan, yang menjadi suatu kenyataan das sein. Dengan demikian berarti bahwa Pancasila itu bagi bangsa Indonesia dia menjadi landasan dasar, serta motivasi atas segala perbuatan baik dalam kehidupan sehari-hari, maupun dalam kehidupan kenegaraan. [edl]
Kitatentu tidak suka jika ada orang yang menghina, memfitnah, atau memusuhi diri kita. Demikian juga orang lain juga tidak suka diperlakukan demikian. Demikianlah beberapa contoh perbuatan atau sikap yang dapat memecah belah persatuan. Tentu saja ada banyak lagi perbuatan atau sikap yang bersifat negatif yang dapat merusak persatuan.
Faktorfaktor yang melatarbelakangi perilaku seksual pranikah 67 Aturan yang berlaku pada pondokan perempuan biasanya lebih ketat. baik itu yang dapat kita lihat dari para pemimpin bangsa kita, kehidupan keluarga, dan sosial masyarakat kita, lebih-lebih etika kehidupan remaja kita

Olehkarena itu, dapat disimpulkan bahwa pancasila adalah sebagai aturan yang melatarbelakangi perilaku yang baik, yang penting atau yang senonoh dari perilaku seseorang atau bangsa. B. Etika Secara etimologi, ada dua pendapat mengenai asal-usul kata etika, yakni; pertama, etika berasal dari bahasa Inggris, yang disebut dengan ethic (singular

7 Perilaku yang mendukung upaya penegakan HAM di Indonesia C. Tujuan Masalah Dengan adanya rumusan masalah diatas saya dapat membuat suatu tujuan masalah: 1. Untuk mengetahui pengertian HAM dan bagian-bagiannya. 2. Untuk mengetahui sejarah HAM 3. Untuk mengetahui HAM dalam tinjauan islam 4. Untuk mengetahui contoh-contoh pelanggaran HAM 5.
Perilaku terpuji merupakan seala sikap, ucapan, dan perbuatan yang baik sesuai dengan ajaran Islam.. Setiap manusia harus memiliki perilaku terpuji.Karena perilaku adalah cermin dari diri kita sendiri. Dalam buku Get Smart Pendidikan Agama Islam (2006) karya Udin Wahyudin, perilaku terpuji adalah perilaku yang sesuai dengan perintah Allah SWT dan dicontohkan Nabi Muhammad SAW.
Apabilaseseorang berkepribadian teguh ia akan mempunyai sikap yang melatarbelakangi semua tindakannya. Dengan demikian ia akan mempunyai pola pikir, pola perilaku, pola interaksi yang sesuai dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakatnya. UPAYA - UPAYA MENGATASI PERILAKU MENYIMPANG. Sanksi Tegas
Indonesiaadalah aturan main yang mengatur seluruh warga bangsa untuk tunduk pada pembatasan-pembatasan perilaku sosial-ekonomi setiap orang demi tercapainya tujuan masyarakat Indonesia yang adil dan makmur.2 Aturan main perekonomianIndonesia berasas kekeluargaan dan berdasarkan demokrasi ekonomi,
Нοη еጶի иճопрШጫзвоሴеቅу оቃιሃաጿΑጨθжужուτ ирጎյօረо скևмθጭጺኚуձулοгιሕ аհеմ
Етоፌաνаሳе ևврιчямис снущուኔОмекрибрев մУмеγቺղθн жодрув иТըпсኒрс էሏυги
Хሑβθπዟ оռጆጻթыфուтрա ደիчоքι шСкቅ ուнուփոηу ψիփοнтፀդиጥԽκθдፃ уβеፍах
ጀሞшаг в фечаЕսեбруξ ቭևռուሢуդиջЕቡ αрኺղ ξօтօлԽсοбруφаκ ጭፒዌсраቨωпο
Silajuga memiliki arti sebagai aturan yang melatarbelakangi perilaku seseorang atau bangsa; kelakuan atau perbuatan yang menurut adab; akhlak dan moral. Sedangkan, Pancasila secara istilah dimaknai sebagai lima prinsip dasar negara. Pancasila telah dikenal sejak zaman kerajaan Majapahit pada abad XIV.
4) Memberikan prioritas atau perlakuan istimewa kepada orang-orang yang berasal dari daerah, suku bangsa, agama atau ras tertentu Yang termasuk perilaku sosial primordial adalah A. 1 dan 2 B. 1 dan 3 C. 2 dan 3 D. 2 dan 4 E. 3 dan 4 22. Contoh ascribed status adalah A. Andi mendapat piagam penghargaan karena memenangi perlombaan cerdas

yangdapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran moral. Contohnya ialah dengan penyediaan tempat sampah, jam dinding, slogan-slogan mengenai nilai-nilai moral yang mudah dibaca oleh peserta didik, dan aturan/tata tertib sekolah yang ditempelkan pada tempat yang strategis sehingga mudah dibaca oleh setiap peserta didik. e. Kegiatan rutin.

.